Adara Adiluhung Ing Jagat: Representasi Tumpek Bubuh dalam Karya Busana Spirituality di CV De Galuh Boutique

Authors

  • Ni Nyoman Ayu Triadinda Permata Sari Institut Seni Indonesia Bali
  • I Made Mertanadi Institut Seni Indonesia Bali
  • Ni Putu Darmara Pradnya Paramita Institut Seni Indonesia Bali

DOI:

https://doi.org/10.59997/bhumidevi.v5i1.5893

Keywords:

Busana, Tumpeh Bubuh, Spiritual

Abstract

Inspirasi dalam merancang busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture, mengangkat salah satu upacara Umat Hindu di Bali yaitu Tumpek Bubuh. Tumpek Bubuh merupakan upacara penghormatan Umat Hindu atas segala kelimpahan berupa tumbuh-tumbuhan dengan harapan agar tumbuh-tumbuhan dianugrahi kesuburan sehingga memberikan hasil yang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tumpek Bubuh diperingati setiap enam bulan sekali yakni pada Saniscara Kliwon Wariga. Upacara Tumpek Bubuh adalah pemujaan manifestasi Tuhan dalam wujud Dewa Sangkara manifestasi tumbuh-tumbuhan. Tumpek Bubuh merupakan implementasi dari konsep Tri Hita Karana. Penciptaan busana bertujuan untuk mengetahui bagaimana upacara Agama Hindu Tumpek Bubuh yang menjadi inspirasi dan ide pemantik dalam penciptaan busana agar melestarikan adat dan budaya Agama Hindu. Melalui Tumpek Bubuh, diciptakan sebuah karya dalam dunia fesyen dengan menggunakan tren fesyen spirituality sehingga tercipta koleksi busana “Adara Adiluhung Ing Jagat”. Dalam menciptakan busana menggunkan metedologi FRANGIPANI, The Secret Steps of Art Fashion, yang merupakan 10 tahapan penciptaan busana.

Downloads

Published

2025-08-11

Issue

Section

Articles