Music Composition Alun Segara | Komposisi Musik Alun Segara
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i4.1120Kata Kunci:
Alun Segara, Gong Kebyar, Karawitan, BaliAbstrak
Garapan ini berjudul Alun Segara. Alun Segara merupakan suatu ucapan kata seseorang terinspirasi dari diri penata sendiri untuk menjadikan sebuah karya seni musik yang berbentuk komposisi, sebagai persyaratan tugas akhir dari perkuliahan S-1 di Institut Seni Indonesia Denpasar. Alun Segara terinspirasi ketika penata pergi ke pantai. Alun Segara dalam arti sebenarnya yaitu ombak besar. Dalam pembahasaan kata ini adalah menjadi sebuah kata ucapan dari masyarakat desa yang berada di Pulau Nusa Penida khususnya para masyarakat Nusa Penida bilamana masyarakat akan berlayar ke laut menemukan cuaca buruk, kata itulah yang menjadi khas bahasa yang di gunakan oleh masyarakat bila cuaca buruk dilaut. Dari kejadian inilah penata ingin mewujudkannya kedalam komposisi Dalam karya ini penata membuat tabuh kreasi dengan memperlihatkan komposisi bentuk alunan ombak serta mentransformasikan ke dalam sebuah karya komposisi musik baru dengan menggunakan barungan Gong Kebyar. Fenomena tersebut penata gambarkan ke dalam bentuk tabuh kreasi baru yang berjudul Alun Segara. Sebuah karya musik baru yang penata angkat secara langsung penata melihat secara langsung tersebut di pantai Nusa Penida, yang menjadikan inspirasi suatu garapan musik sehingga terwujud sebuah komposisi tabuh kreasi. Garapan karya ini tentunya tidak meninggalkan unsur permainam gambelan Bali pada umumnya. Garapan ini mengolah unsur musik seperti: tempo, ritma, dinamika, melodi, dan harmoni. Dari unsur musik inilah penata membuat karya yang ritmis, dan melodis.
Unduhan
Referensi
Aryasa, I. W. (1976) Perkembangan Seni Karawitan di Bali. Denpasar: Proyek Sasana Budaya Bali.
Bandem, I. M. (2013) Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Denpasar: Badan Penerbit STIKOM Bali.
Deny Praditya, Saptono, I. K. P. (2021) ‘Creation Music Pepanggulan Ki Gepang | Tabuh Kreasi Pepanggulan, “Ki Gepang”’, 01(04), pp. 264–272. Available at: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/427.
Hawkins, A. M. (2003) Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili.
I Kadek Dwiki Yunadika, I. K. M. (2021) ‘Pucuk Bang, A Balinese Musical Composition |Pucuk Bang, Sebuah Komposisi Karawitan Bali’, 01(03), pp. 188–194. Available at: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/370.
Kadek Agus Artana, I. W. S. (2022) ‘Music composition Of Hayuning Rasa | Tabuh Kreasi Hayuning Rasa’, Ghurnita Jurnal Seni Karawitan, 2(1), pp. 17–25. Available at: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/388.
Kariasa, I. N. and Putra, I. W. D. (2021) ‘Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara’, Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), pp. 222–229. doi: 10.31091/mudra.v36i2.1471.
Pradana, K. A. W. and Garwa, I. K. (2021) ‘Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi’, Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), pp. 145–151. Available at: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/355.
Pryatna, I. P. D. H. S. (2020) ‘Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelang Gong Kebyar Bali’, Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), pp. 73–84. doi: 10.24821/resital.v21i2.4220.
Sugiartha, I. G. A. (2012) Kreativitas Musik Bali Garapan Baru Perspektif Cultural Studies. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.