Music Creation Garbebu | Tabuh Kreasi Garbebu
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i2.3437Kata Kunci:
karawitan, Tabuh Kreasi Pepanggulan, Gamelan Gong Kebyar, GarbebuAbstrak
Karya Garbebu merupakan karya seni karawitan yang terinspirasi ketika pencipta melihat secara langsung peristiwa-peristiwa kehidupan yang terjadi, yaitu peristiwa ketika seorang wanita yang telah menikah dan mengandung sang buah hati di dalam perut. Melihat bagaimana perasaan dan penantian seorang ibu menunggu untuk dapat merasakan kehamilan dan memiliki seorang buah hati. Dengan kata lain karya ini terinspirasi dari siklus kehidupan manusia. Siklus kehidupan manusia terjadi melalui proses penggabungan sel spermatozoid (Kama Petak) dengan sel ovarium (Kama Bang) yang terjadi di dalam ruang/rahim seorang ibu. Proses penyatuan atau awal pembentukan sampai lahirnya bayi yang berada pada rahim seorang ibu yang disebut Garbebu. Media ungkap yang digunakan pencipta dalam menuangkan ide karya yaitu barungan gamelan Gong Kebyar meliputi terompong, kendang cedugan, kempli, dan bebende, dimana instrumen tersebut merupakan instrumen penentu dalam karya pagongan (lelambatan) yang masih ada kaitannya dengan tabuh kreasi pepanggulan. Ide tersebut tertuang dalam suatu jalinan nada pada sebuah karya karawitan dengan pengolahan elemen atau unsur musikal yaitu melodi, ritme, tempo, dan dinamika, sehingga menimbulkan satu tatanan yang harmonis. Tabuh kreasi pepanggulan Garbebu menggunakan struktur Tri Angga terdiri dari Pengawit, Pengawak/pengadeng, dan Pengecet, serta di dalam komposisi garapnya diinovasikan dengan beberapa bagian yang tetap berpijak pada pakem tradisi. Dalam merealisasikan karya Garbebu ini, pencipta menggunakan metode penciptaan yang mengacu pada buku Panca Shtiti Ngawi Sani, karya bapak I Wayan Dibia pada tahun 2020, yang terdiri atas Tahap Inspirasi (Ngawirasa), Tahap Eksplorasi (Ngewacak), Tahap Konsepsi (Ngarencana), Tahap Eksekusi (Ngewangun), dan Tahap Ngebah/maedeng.
Unduhan
Referensi
Bandem, I. M. (1986). Prakempa, Sebuah Lontar Gamelan Bali (Trans.). ASTI Denpasar.
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali. https://books.google.co.id/books/about/Gamelan_Bali_di_atas_panggung_sejarah.html?id=_lLmoAEACAAJ&redir_esc=y
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani: Metodologi Penciptaan Seni. Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Hawkins, A. M., & Hadi, Y. S. (2003). Mencipta lewat tari (creating though dance) (Revisi). Mathili.
Kariasa, I. N., Wardizal, W., & Santosa, H. (2023). The creative process of creating dance accompaniment gendhing Murdanata Dedarining Aringgit: the mascot dance of Nagasepaha Village in Buleleng Regency, Bali. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 18(2), 146–158. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v18i2.4904
Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://doi.org/https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.355
Praditya, D., Saptono, S., & Partha, I. K. (2023). Creation Music Pepanggulan Ki Gepang | Tabuh Kreasi Pepanggulan, “Ki Gepang.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(4), 264–272. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.427
Pramana, I. P. R. B., Hendra, S., Saptono, Yudarta, I. G., & Sutirtha, I. W. (2023). Unpacking the Form and Structure of Jaya Baya Music Composition in JES Gamelan Fusion. Gondang: Jurnal Seni Budaya, 7(2), 338–351. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/gondang.v6i2.49581
Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelan Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4220
Pryatna, I. P. D., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). Permainan Kendang Bali. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991
Putra, I. G. A. M. D. (2004). Panca Yadnya. Milik Pemerintah Provinsi Bali Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Kehidupan Beragama.
Putu Danendra adi Bagaskara, B., Saptono, S., & Partha, I. K. (2024). Music Creation Durmanggala | Tabuh Kreasi Durmanggala. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 4(1), 114–122. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i1.3378
Santosa, H., Saptono, & Sutirtha, W. (2023). Tabuh Kreasi Karya I Nyoman Windha (Hendra Santosa (ed.)). Penerbit Adab. https://books.google.co.id/books?id=e83xEAAAQBAJ&pg=PA194&dq=tabuh+kreasi+karya+i+nyoman+windha&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjxpLOqxcyEAxXbbGwGHUsGA1oQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=tabuh kreasi karya i nyoman windha&f=false
SemaraBawa, A., & Sudhana, I. K. (2023). Wisala Meru Musical Artwork | Karya Seni Musik Wisala Meru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(3), 195. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.394
Supriyadnyana, P. G. W., Mustika, P. G., & Muryana, K. (2020). Pengantar Karya Komposisi Tabuh Kreasi Pepanggulan Amande. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 6(1), 16–25.
Wicaksandita, I. D. K., Sariada, I. K., & Santosa, H. (2020). Estetika Adegan Bondres Wayang Tantri oleh Dalang I Wayan Wija. Panggung, 30(1), 17–34. https://doi.org/10.26742/panggung.v30i1.1146
Yudarta, I. G. (2023). Sosialisasi Pogram MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). ISI Denpasar.