Penciptaan Kostum Tari Pancering Dewata

Authors

  • I Putu Agus Mahendra Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Nyoman Suardina Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Made Suparta Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/hastagina.v3i02.1995

Keywords:

Lima Dewa Mata Angin, Imaji dan Interpretasi, Kostum Tari Pancering Dewata

Abstract

Karya kostum Tari Pancering Dewata terinspirasi dari gambar pada kalender mengenai lima dewa penguasa penjuru mata angin,  lengkap dengan wahana dan atributnya. Hal ini yang merangsang munculnya ide untuk menciptakan sebuah kostum tari dengan imajinasi dan mereinterpretasi konsep panca dewata. Pancering Dewata memiliki arti inti atau pusat dari segala dewa. Sastra-sastra Hindu menjelaskan bahwa pusat dari segala dewa dan semesta adalah Siwa. Dewa Siwa menjadi pusat segala dewa yang menaungi segala arah  semesta dan penjuru mata angin. Tujuan penciptaan Kostum Tari Pancering Dewata ini adalah sebagai pemenuhan luaran program Projek Independen MBKM yang menitik beratkan pada inovasi baru melalui kemerdekaan belajar bersama sanggar atau pihak terkait, guna terciptanya karya yang lebih kreatif. Penciptaan karya kostum Tari Pancering Dewata menggunakan metode penciptaan seni kriya SP.Gustami yang dijelaskan dalam buku yang berjudul Butir-Butir Mutiara Estetika Timur ‘’ide dasar penciptaan seni kriya indonesia’’, Terdapat tiga tahap penciptaan, yaitu: ekspolrasi, perancangan, dan perwujudan. Eksplorasi meliputi aktivitas penjelajahan menggali sumber ide dengan langkah indentifikasi dan perumusan masalah mengenai sumber kreatif pencipta dalam memaknai Pancering Dewata. Perancangan, ide dibangun berdasarkan perolehan butir penting dari hasil analisis yang dirumuskan dalam visualisasi gagasan bentuk sketsa alternatif dan terpilih sebagai acuan reka bentuk. Perwujudan, pembuatan model sesuai sketsa terpilih atau gambar teknik yang telah disiapkan menjadi model prototype sampai ditemukan kesempurnaan karya yang dikehendaki. Berdasarkan eksplorasi, eksperimen teknik dan bahan, inovasi dan capaian proses bimbingan dalam projek MBKM dengan mengutamakan teknik tatahan kulit tradisional Bali, dihasilkan 5 (lima) set Kostum tari Pancering Dewata menggunakan kulit sapi sebagai bahan utama dalam pembuatannya.  Luaran ini bermanfaat dalam pengembangan bentuk tari dengan tema Dewata dalam masyarakat, sehingga memiliki daya guna dan aplikatif.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-12-04

How to Cite

Mahendra, I. P. A. ., Suardina, I. N., & Suparta, I. M. (2023). Penciptaan Kostum Tari Pancering Dewata. HASTAGINA: JURNAL KRIYA DAN INDUSTRI KREATIF, 3(02), 179–187. https://doi.org/10.59997/hastagina.v3i02.1995