CHINESE-ISLAMIC CULTURAL CONTACT IN THE ARCHITECTURE OF BABAH ALUN MOSQUE: VISUALISING MULTICULTURAL DA'WAH AS INITIAL INTERACTION
DOI:
https://doi.org/10.59997/amarasi.v6i2.6029Keywords:
Komunikasi Lintas Budaya, Kontak Budaya, Masjid Babah Alun, Visualisasi DakwahAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana visualisasi dakwah di Masjid Babah Alun berperan sebagai bentuk interaksi budaya dalam masyarakat multikultural. Dengan menggunakan teori Race Relation Cycle, penelitian ini berfokus pada tahap “kontak” sebagai fase awal terjadinya perjumpaan antara kelompok berbeda budaya yang menciptakan ruang interaksi sosial dan spiritual. Masjid Babah Alun menjadi representasi menarik karena berada pada persilangan budaya Tionghoa dan Islam yang melebur dalam ekspresi visual dakwah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap pengelola masjid, guru, siswa, serta masyarakat sekitar. Analisis data dilakukan secara tematik dengan menyoroti tiga unsur utama tahap kontak, yaitu kontak primer dan sekunder, konflik persaingan impersonal, serta ambisi kolektif. Hasil temuan memperlihatkan bahwa simbol-simbol visual pada arsitektur masjid, seperti ornamen Tionghoa, penggunaan warna merah, dan kaligrafi bergaya aksara Cina, tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetik, tetapi juga menjadi medium komunikasi lintas budaya. Meskipun sempat menimbulkan rasa asing di kalangan jamaah, unsur tersebut justru menghasilkan dialog sosial yang memperkuat toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Ambisi kolektif dari komunitas sekolah dan masyarakat sekitar mencerminkan kesadaran bersama untuk menjadikan masjid sebagai ruang dakwah inklusif, tempat perjumpaan budaya yang damai dan sinergis. Secara teoritis dan praktis, penelitian ini memperkaya khazanah studi komunikasi dakwah dan sosiologi budaya melalui pemahaman bahwa visualisasi dapat menjadi media dakwah nonverbal yang efektif, adaptif, serta menggambarkan nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Downloads
References
Ain, A. Q. ul. (2023). Religious Hegemony and Vernacular Mosque Architecture: Investigating Authority Differentials, Intra group Dissonance and Acculturation among Chinese Muslims. Journal of Islamic Thought and Civilization, 13(1), 172–187. https://doi.org/10.32350/jitc.131.12
Amymie, F. (2019). Optimalisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Dana Zakat dalam Pelaksanaan Tujuan Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah), 17(1), 1–18. https://doi.org/10.15575/anida.v17i1.5046
anonym. (2025, June 18). Wawancara langsung di Masjid Babah Alun Desari, Jakarta Selatan (Kantor Operasional Tol Desari, Jakarta Selatan) [Personal communication].
Anwar Sadat. (2025, June 2). Wawancara langsung di Masjid Babah Alun at-Taqwa, SMAN 24 Jakarta, Jakarta Selatan (SMAN 24 Jakarta, Jakarta Selatan) [Personal communication].
Audrey. (2025, June 2). Wawancara langsung di Masjid Babah Alun at-Taqwa, SMAN 24 Jakarta, Jakarta Selatan (SMAN 24 Jakarta, Jakarta Selatan) [Personal communication].
Aziz, M. W. F., Musmuallim, & Tsani, M. H. N. (2022). Symbolic Da’wah of Cultural Acculturation of Muhammad Cheng Hoo Mosque Purbalingga. International Journal of Scientific Research and Management (IJSRM), 10(01), 890–901. https://doi.org/10.18535/ijsrm/v10i1.sh01
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Putri Nabila Ramadhan, Saepullah Saepullah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights:
» Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
» The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
» The right to reproduce the article for own purposes,
» The right to self-archive the article
» The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal (Arbitrer).



