SAMIRATA a Musical Art Composition Creative Percusion | SAMIRATA Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi

Penulis

  • Kadek Angga Wahyu Pradana Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Ketut Garwa

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.355

Kata Kunci:

Kata Kunci : Samirata, Gong Kebyar, Ubit-ubitan, Persamaan.

Abstrak

Abstrak

Penciptaan karya tabuh kreasi akhir ini mulai berkurang khususnya di Buleleng. Lima (5) tahun kebelakang ini, belum adanya tabuh kreasi yang dalam kemasan pola permainan yang bertitik tumpu pada pendekatan garap olahan melodi, melainkan kemasan atau penyajian karya karawitan tabuh kreasi cenderung mempergunakan pendekatan garap ritmis. Dari perbedaan tersebut di atas,  penata ingin menciptakan sebuah karya kompisisi karawitan yang lebih dinamis. Media ungkap dalam karya komposisi karawitan tabuh kreasi ini adalah barungan gong kebyar gaya Bali Utara (pacekan). Dari sini muncul ide gagasan dalam diri penata untuk membuat karya komposisi tabuh kreasi yang berjudul “Samirata”. “Samirata” dapat dibagi menjadi 2 kata yakni sami dan rata. Sami yang artinya semua sedangkan rata yang mempunyai arti permukaan yang sama tinggi/sama rendah yang meliputi semua bagian serta sama memperoleh jumlah yang sama. Jadi, Samirata artinya sesuatu yang ditunjukkan dengan hal yang sama tanpa adanya perbedaan jumlah, dalam keseluruhan bagian. Penata berimajinasi dengan merangkai sebuah komposisi secara sistematis yang sumber inspirasinya dari persamaan di berbagai jenis ornamentasi pada teknik ubit-ubitan gangsa pemade, gangsa kantilan, reong dengan instrumen lainnya. 

Kata Kunci : Samirata, Gong Kebyar, Ubit-ubitan, Persamaan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anandakusuma, S. R. (1986). Kamus Bahasa Bali. CV Kayumas Agung.

Bandem, I. M. (2003). Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. BP Stikom Bali.

Dewantara1, I. P. G. E. P., Suartaya3, K., & I Ketut Garwa. (2021). Ghurnita. 01(01), 47–55. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.212

Djelantik. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

I Kadek Tunas Sanjaya, I. N. K. (2021). Ghurnita. 01(01), 11–19. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.141

I Putu Danika Pryatna, H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelang Gong Kebyar Bali. 21(2), 73–84. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4220

Ketut, A. P. I., Komang, S. I., & Hendra, S. (2020). Gending Sekatian Desa Adat Tejakula. JOMSTI, Journal of Music Science, Technology, and Industry, 4(1), 51–68. http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3789

Muryana, I. K., Haryanto, T., Gede, I., & Widi, F. (2020). Eksistensi Gamelan Gong Luang Di Banjar Seseh Desa Singapadu. 6(November), 105–110.

Prabawa1, I. K. A. A., & I Ketut Partha. (2021). Ghurnita. 01(01), 56–64. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.217

Putra, I. K. A., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). The Concept of Balance at Sekati Ririg Gending in Tejakula , Buleleng Regency. HARMONIA Jurnal Arts Of Research and Education, 20(2), 183–194. https://doi.org/10.15294/harmonia.v20i2.25412

S., I. W. R. (2001). Gong Antologi Pemikiran. Balimangsi Foundation, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747

Sukarta1, A. G., & I Ketut Muryana2. (2021). Ghurnita. 01(01), 29–36. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.150

Yudha, I. N., Widiantara, P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. 8(April), 1–13. http://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/3607/2095

Yuniar, T. (1987). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Agung Media Mulya.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-03

Terbitan

Bagian

Articles