Etnofotografi Motif Tenun A’kai manfafa’ dan Panbuat Di Desa Nekmese, Amarasi Selatan, Kupang, Nusa Tenggara Timur
DOI:
https://doi.org/10.59997/rjf.v5i2.5148Kata Kunci:
identitas lokal, etnofotografi, Akai’ manfafa, panbuat, desa NekmeseAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan identitas lokal masyarakat Desa Nekmese melalui pendekatan etnofotografi, dengan fokus pada motif-motif tenunan tradisional A’kai Manfafa’ dan Panbuat. Tenun A’kai Manfafa dan Panbuat merupakan dua jenis motif yang memiliki makna budaya yang dalam, yang merepresentasikan nilai-nilai sosial, sejarah, dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat setempat. Dalam penelitian ini, etnofotografi digunakan sebagai metode untuk menangkap dan menginterpretasikan nilai-nilai tersebut melalui gambar dan foto, dengan menekankan pentingnya visualisasi dalam memahami fenomena sosial dan budaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta dokumentasi foto terhadap proses pembuatan dan pemakaian tenunan A’kai Manfafa’ dan Panbuat. Analisis dilakukan dengan mengkaji makna simbolis dari motif-motif tersebut serta kaitannya dengan identitas budaya masyarakat desa Nekmese. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana makna dari motif-motif tersebut agar masyarakat dapat memahami dan tidak disalahgunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenunan A’kai Manfafa’ dan Panbuat tidak hanya berfungsi sebagai produk kerajinan tangan, tetapi juga sebagai media ekspresi budaya yang menggambarkan hubungan manusia dengan alam serta struktur sosial dalam masyarakat Desa Nekmese. Melalui etnofotografi, terlihat jelas bagaimana motif tenunan ini berperan penting dalam mempertahankan tradisi, sekaligus menjadi simbol identitas yang membedakan masyarakat Nekmese dari komunitas lain. Identitas lokal yang terwujud dalam tenunan ini tidak hanya berakar pada masa lalu, tetapi juga berkembang seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus berubah.
Unduhan
Referensi
Adams, Ansel. (1995). The Camera. Amerika Serikat: Quebecor/Kingsport
Dewi, S.K. 2010, Teknik dan Estetika Tenun Tradisional Indonesia. Penerbit Karya.
Setari, Paulus. 2024, Pelestarian Budaya Tenun Ikat Dayak Melalui Kaderisasi Kaum Muda di Kabupaten Sintang, Vol. 22, no 2, hal 383.
Utami, N. A. 2018 Tenun Ikat Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur, Vol. 7, no. 2, Hal 1-6.
Fotografi. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/fotografi. Diakses pada tanggal 10 oktober 2024.
Fotografi. Dalam Wikipedia online. https://id.wikipedia.org/wiki/fotografi. Diakses pada tanggal 10 oktober 2024.
Wawancara;
Heronimus, wawancara tanggal 10 Oktober 2024 bertempat di Desa Nekmese, Kec. Amarasi Selatan, Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Anselans Petervi Bani, I Made Saryana, Ida Bagus Candra Yana

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.