TELAAH ESTETIKA PARADOKS PADA GUNUNGAN WAYANG JAWA

Main Article Content

Agustina Kusuma Dewi

Abstract

Gunungan wayang kulit Jawa, diposisikan sebagai objek yang bernilai simbolik tradisi, juga simbolik berdasar religi. Dalam hal ini, Gunungan merupakan wujud dari hadiranya daya-kuasa bersifat adikodrati, melingkupi kehidupan manusia baik mikro-kosmos, mau pun makro kosmos. Gunungan wayang Jawa, menjadi sebuah simbol presentasional, yang tidak hanya mengungkap perihal keindahan, namun bermakna untuk mengkomunikasikan hal-hal yang mengandung makna transenden. Bersandar pada pendekatan studi budaya dan analisis teks, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi visual pada wayang secara umum, dengan estetika paradoks. Konstruksi visual berkaitan tidak hanya pada unsur pembagian ruang melalui perupaan yang divisualisasikan dalam Gunungan, namun, juga melibatkan unsur bentuk Gunungan itu sendiri. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Gunungan mengandung makna simbolisme tradisi dan religi, yang dihadirkan dari struktur ruang bersifat dualitas, bawah dan atas, vertikal-horisontal sebagai wujud konstruksi kebudayaan Jawa mengenai perilaku hidup manusia yang berisi ajaran-ajaran baik, kebijaksanaan hidup untuk menerima yang sudah digariskan; namun, juga menghadirkan konstruksi ruang ketiga, yaitu, ruang transisi, ruang pembatinan; yang merupakan pemersatu dari kedua ruang yang saling berseberangan sehingga menghadirkan harmoni.

Article Details

How to Cite
Kusuma Dewi, A. (2023). TELAAH ESTETIKA PARADOKS PADA GUNUNGAN WAYANG JAWA. VISWA DESIGN: Journal of Design, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.59997/vide.v3i1.2282
Section
Articles