Jejak Kopi Di Pulau Dewata Dalam Visualisasi Photobook
DOI:
https://doi.org/10.59997/rjf.v5i1.5146Kata Kunci:
photobook, kopi Bali, perubahan iklimAbstrak
Kopi merupakan salah satu produk ekspor penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Terdapat beberapa daerah penghasil kopi utama di Indonesia dan salah satunya adalah Bali. Bali memiliki beberapa indikasi geografis penghasil kopi seperti Catur, Kintamani penghasil arabika dan Pupuan, Tabanan penghasil robusta. Sebagai salah satu sentra penghasil kopi, Bali tidak hanya menawarkan produk kopi yang berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi, sosial dan budaya yang mendalam. Penelitian kopi Bali dikemas dalam sebuah photobook yang menggambarkan perjalanan kopi ditengah pemberitaan perubahan iklim dan fluktuasi harga secara global, mulai dari petani yang membudidayakan tanaman kopi di lereng-lereng subur, pengolahan kopi pasca-panen hingga dapat didistribusikan dan dikonsumsi oleh masyarakat, serta kopi mahal yang berasal dari kotoran luwak. Photobook ini juga mengangkat tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali yang menjadikan kopi sebagai bagian dari elemen ritual sehari-hari, media penghormatan kepada tamu dalam suatu acara, dan upacara pada tanaman sebagai simbol kesuburan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, observasi partisipatif pasif, dan wawancara dengan pihak terkait yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan kopi Bali ditengah pemberitaan perubahan iklim dan fluktuasi yang berdampak pada pelaku usaha dibidangnya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa petani kopi Bali tidak terdampak dari perubahan iklim yang terjadi, hasil produksi tetap stabil namun, beberapa pelaku usaha kopi lainnya terdampak fluktuasi sehingga mempengaruhi konsumennya. Selain itu, penelitian dan penulisan karya ini bertujuan untuk mendokumentasikan perjalanan kopi secara utuh dilengkapi dengan tradisi dan ritual yang masih kental di Bali sehingga dapat menjadi arsip kopi di Bali tahun 2024.
Unduhan
Referensi
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022) METODE PENELITIAN KUALITATIF STUDI PUSTAKA. EDUMASPUL Jurnal Pendidikan, 6, 974–980.
Almaarif, H. (2024, Agustus). Sejarah Kopi di Indonesia: Dari Tanaman Asing Hingga Komoditas Dunia. https://morningsip.id/sejarah-kopi-di-indonesia-dari-tanaman-asing-hingga-komoditas-dunia/
Asiah, N., Ramadhan, K., Kurnia, A., & Apriyantono, A. (2022). Profil Kopi Arabika Kintamani Bali. AE Publishing.
Coffee, S. (2024). Mengenal Kopi Luwak Indonesia, Salah Satu Kopi Termahal di Dunia. https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/mengenal-kopi-luwak/
Fahrurrozhi, A., & Kurnia, H. (2024). Memahami Kekayaan Budaya dan Tradisi Suku Bali di Pulau Dewata yang Menakjubkan. JISBI: Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya Indonesia, 2, 29–50. https://doi.org/10.61476/6635j851
Geograf. (2024). Pengertian Bali. https://geograf.id/jelaskan/pengertian-bali/
Geographic, N. (2016, Mei). Sejarah Kopi Luwak, Kopi Termahal di Dunia. https://nationalgeographic.grid.id/read/13303777/sejarah-kopi-luwak-kopi-termahal-di-dunia
Indonesia, I. (2024). Pasar Kopi Dunia Produksi dan Konsumsi Global Kopi. https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186
Julmi. (2020). Penerapan Metode Observasi Di Lapangan.
Nordholt, H. S. (2006). The Spell Of Power Sejarah Politik Bali 1650-1940. Pustaka Larasan.
Sari, N. B. (2015). Sejarah Kopi Di Indonesia. https://coffeecornerbanjarmasin.wordpress.com/2015/06/02/sejarah-kopi-di-indonesia/
Sudarsana, I. K. (2017). KONSEP PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM UPACARA TUMPEK WARIGA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT HINDU BALI. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya.
Supriyati, Y. (2024). ANALISIS KINERJA PERDAGANGAN KOPI (Vol. 11). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group.
Daftar Wawancara
Arifin, (50th.), pedagang kopi, wawancara tanggal 27 November 2024 di Serangan, Denpasar.
Dona, (50th.), pedagang kopi, wawancara tanggal 22 September 2024 di Serangan, Denpasar.
Radinna, (31th.), istri pemilik kopi banyuatis, wawancara tanggal 25 Oktober 2024 di pabrik kopi, Jl. Raya Singaraja, Seririt Desa Pemaron, Buleleng.
Sukadana, I Wayan, (56th.), petani kopi arabika, wawancara tanggal 11 September 2024 di rumahnya, Banjar Lampu, Desa Catur, Kintamani.
Wawan, (21th.), Pedagang kopi, wawancara tanggal 28 Oktober 2024 di Serangan, Denpasar.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ni Ketut Elsa Setiani, I Made Bayu Pramana, Amoga Lelo Octaviano

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.